Sunday, January 15, 2012

Pengertian Tataniaga

BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini di bidang pertanian mudah dipermainkan oleh para tengkulak yang berdampak pendapatan petani tidak dapat ditingkatkan. Jangan sampai kejadian seperti yang kita dengar bahwa RI Terjebak Impor Pangan, begitu tajuk utama pada harian KOMPAS edisi Senin, 24 Agustus 2009. Disebutkan di dalamnya beberapa komoditas yang harus diimpor oleh Indonesia antara lain gula, daging sapi, garam, susu, kedelai, dan gandum. Ironis untuk sebuah negara kepulauan yang bahkan harus mengimpor garam untuk memenuhi kebutuhan nasionalnya(Wardani, Kristanti Wisnu Aji,2009).
Hal ini sangat menyedihkan bagi kita semua karena ternyata program Repelita yang telah dilaksanankan sejak orde baru hingga program kelanjutannya yang masih dilaksanakan hingga saat ini apakah hanya sebuah formalitas saja dalam pelaksanaannya. Jika hal ini terus berlanjut maka sektor pertanian akan mengalami kemunduran karena para petani sudah menganggap bahwa pemerintah telah menganakktirikan sektor ini sejak lama. Maka dampak yang ditimbunkan sangat berpengaruh pada sistem pemasarannya. Informasi mengenai kondisi ketahanan pangan Indonesia seperti itu menjadi gagasan bagi para mahasiswa untuk mengangkat isu ketahanan pangan, yang erat kaitannya dengan dunia pertanian itu, dalam kaitannya dengan sosok mahasiswa di dalamnya. Bagaimanakah posisi atau peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam sistem pertanianberkelanjutan? Bidang pertanian ternyata tak sesederhana yang dibayangkan. Tak semudah menyuapkan nasi bersama lauk pauk ke dalam mulut. Di dalamnya tersimpan kompleksitas yang tinggi. Apalagi jika sudah berbicara tentang sistem pertanian. Mau tidak mau kita harus menyusun daftar faktor-faktor yang bermain di dalamnya. Ketika semua faktor sudah didaftar, maka akan muncul beragam persoalan. Tujuannya jelas, membantu mahasiswa baru untuk bisa lebih mengenal isu pertanian di Indonesia dan selanjutnya menampilkan peta hijau sebagai salah satu metode alternatif untuk mengungkap isu tersebut secara lebih mendalam diapangan, Mengemas suatu sistem yang rumit ke dalam suatu struktur informasi yang sederhana bukanlah hal yang mudah dilakukan. Ketika kerumitan semakin menganyam benang-benangnya hingga terkesan kusut, di situlah kami putuskan untuk mengangkat tema sederhana, tetapi mengena, dalam sebuah konsep presentasi interaktif. Mahasasiswa baru itu dapat merasakan berada dan berperan dalam sistem pertanian di Indonesia. Simulasi dilakukan melalui cara bermain peran (role play). Sebagian dari peserta akan memerankan pihak-pihak yang bergiat di dalam sistem tata niaga pertanian. Sementara, sebagian lainnya akan menjadi pemantau dari proses tata niaga itu. Muara dari semua proses yang telah dilakukan oleh seluruh peserta adalah satu kesimpulan mengenai sistem tata niaga pertanian yang terjadi di Indonesia saat ini. Pada akhirnya peserta digiring kepada pertanyaan, apakah sistem pertanian di Indonesia sudah merupakan sistem pertanian yang adil? Apakah sistem pertanian di Indonesia adalah sistem pertanian yang berkelanjutan? Para peserta diminta untuk memerankan pihak-pihak dalam sebuah sistem tata niaga pertanian, dengan panduan yang telah diberikan. Namun, kebanyakan melakukan improvisasi dari panduan yang telah kami berikan. Tukar-menukar, pinjam meminjam, tawar menawar, dan jual beli mewarnai setiap transaksi dalam permainan ini. Hasil akhir menunjukkan ada beberapa aktor yang mengalami penambahan aset. Adapula yang asetnya tetap atau bahkan berkurang. Hasilnya pun tampak, para pemilik modal adalah golongan yang diuntungkan karena mempunyai “kekuasaan” untuk mengendalikan, sedangkan yang tidak mempunyai modal dan akses kuasa terhadap sumberdaya mau tak mau akan mengikuti aturan main yang sudah berlaku. Sebagai mahasiswa dalam kehidupan nyata kita kemudian dituntut untuk peka mengidentifikasi kondisi yang terjadi dan dapat membuat perubahan positif terhadap sistem yang sudah ada. Membawa perubahan tentunya tak dapat dilakukan sendiri. Diperlukan jalinan relasi antar pihak yang bermain dalam sebuah sistempertanian. Disinilah Peta Hijau muncul untuk menawarkan metode dalam upaya menuju sistem pertanian yang lebih baik. Mahasiswa dapat menjadi agen yang menggunakan metode Peta Hijau untuk memetakan jalinan relasi para pihak dan posisi serta lalu lintas aset/sumberdaya. Dengan metode Peta Hijau, mahasiswa akan mengajak masyarakat untuk mengenali dan mendaftar aset-aset sumberdaya yang ada. Semua persoalan yang terjadi dalam hal produksi dan distribusi pun tak luput dari kegiatan pemetaan Peta Hijau. Pada dasarnya Peta Hijau tak hanya memetakan yang teraga saja, tetapi lebih dalam juga memetakan yang tak teraga. Tak hanya memetakan di mana letak sawah, persediaan air, persediaan pupuk, dan persediaan bibit, tetapi juga merekam dan memetakan bagaimana mekanisme dan kualitas hubungan antar pihak dalam sistem itu. Dengan keunggulan pendekatan partisipatif atau partisipatorisnya, diharapkan mahasiswa dapat dengan mudah menggunakan metode Peta Hijau untuk membantu para petani memutuskan tindakan secara lebih terencana. Sebuah proses pemetaan berbasis Peta Hijau -di bidang pertanian- bukan tidak mungkin akan mampu melahirkan suatu langkah awal menuju sistem pertanian yang lebih adil dan berkelanjutan. (Wardani, Kristanti Wisnu Aji,2009).













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia, karena sektor pertanian dapat memberikan kebutuhan setiap orang, khususnya kebutuhan pangan.selain sebagai penyedia kebutuhan primer, sektor pertanian juga merupakan penyalur devisa terbesar bagi negara kita yang berlandaskan pertanian. Pengolahan yang tepat dan didukung oleh sistem pemasaran yang baik dapat meningkatkan intensitas produktifitas pertanian di negara kita ini karena siklus perputaran modal terus berlangsung dan terus berulang sehingga akan membawa angin segar bagi petani itu sendiri. Peningkatan nilai, baik itu apakah itu nilai guna maupun manfaat suatu produk dengan mengolahnya terlebih dahulu akan menaikkan nilai jual produk itu sendiri. Semakin pandai seseorang melihat prospek yang ada, dan dapat mengambil kesempatan tersebut maka orang tersebut akan berhasil. Tetapi hal tersebut harus didukung oleh produk-produk hasil pertanian yang baik pula dan sistem pemasaran yang baik, khususnya di masa globalisasi ini disamping itu kita juga harus pandai bersaing dengan pihak lain. untuk memajukan sektor ini terutama dari pihak pemerintah. Jika pemasaran hasil-hasil pertanian dilakukan dengan maksimal untuk itulah di perlukan dukungan dari berbagai pihak dan biaya yang dikeluarkan dapat diefisiensikan maka akan diperoleh keuntungan yang besar. Selain itu juga diperlukannya dukungan sarana dan prasarana yang baik untuk menunjang kegiatan distribusi produk-produk pertanian yang ada didaerah, seperti jalan raya maupun jambatan-jembatan untuk mempersingkat waktu pendistribusian. Semakin segar dan berkualitas, maka konsumen tidak akan kebaratan untuk mengeluarkan biaya tambahan untuk produk tersebut. Dalam pemasaran, biasanya pembeli bersikap rasional dan emosinal dalam menanggapi harga suatau produk, jika ia suka terhadap produk itu kerena memang harga yang akan dikeluarkan setara maka ia akan mengambil barang tersebut tapi jika tidak maka akan sebaliknya (rasional), tapi jika si konsumen menyukai cara penjual menerangkan dan menjelaskan tentang produknya, walaupun harganya tidak sesuai dengan uang yang akan dikeluarkan maka si konsumen tetap akan membelinya(emosional). Disamping itu yang perlu diperhatikan adalah penyimpanan produk tersebut agar selama penyimpanan nilai guna dan kualitas produk tersebut tidak menurun. Dalam proses penyimpanan perlu diperhatikan jenis dan kesesuaian produk tersebut, serta masa penyimpanan karena setiap produk memiliki sifat yang berbeda dengan produk yang lain, khususnya produk-produk hasil sektor pertanian. Dalam menjadi pelaku dalam kegiatan jual beli, pihak produsen harus menetapkan standar kualitas dari produknya tersebut, serta mampu menganalisa keadaan pasar yang ada serta mampu mengambil dan memanfaatkan peluang yang ada walau peluangnya begitu kecil.
Adapunyang perlu diketahui yaitu:
A. Arti dan fungsi tata niaga (pemasaran)
B. Saluran dan lembaga tata niaga
C. Biaya, keuntungan, efisiensi, dan peranan tata niaga (pemasaran)
D. Prospek pasar
















BAB III
PEMBAHASAN

3. 1. Arti Dan Fungsi Tata Niaga (Pemasaran)
Aspek pemasaran mememang disadari bahwa aspek ini adalah penting. Segala usaha yang menimbulkan perpindahan hak milik atas barang-barang serta pemeliharaan penyebarannya disebut sebagai tata niaga (pemasaran). Dan usaha yang dilakukan untuk memperlancar proses distribusi barang dari produsen ke konsumen dalam proses pemasaran disebut fungsi tata niaga (pemasaran). Bila mekanisme pemasaran berjalan baik, maka semua pihak yang terlibat akan diuntungkan. Oleh karena itu peranan lembaga pemasaran yang biasanya terdiri dari produsen, tengkulak, pedagang pengumpul, broker, eksportir, importir atau lainnya menjadi amat penting. Lembaga pemasaran ini khususnya bagi negara berkembang, yang dicirikan oleh lemahnya pemasaran hasil pertanian yang sempurna, akan menentukan mekanisme pasar. Karena barang pertanian umumnya dicirikaan oleh sifat:
1) Diproduksi musiman
2) selalu segar (freshable);
3) Mudah rusak
4) Jumlahnya banyak tetapi nilainya relatif sedikit (bulky); dan
5) Lokal dan spesifik (tidak dapat diproduksi disemua tempat),
Maka ciri ini akan mempengaruhi mekanisme pemasaran, sehingga sering sekali terjadi harga produksi pertanian yang dipasarkan menjadi naik-turun (berfluktuasi) secara tajam; dan kalau saja harga produksi pertanian berfluktuasi disemua tempat, maka yang sering dirugikan adalah di pihak petani atau produsen .
Menurut kotler (1980) ada lima faktor yang menyebabkan mengapa pemasaran ini penting, yaitu:
1. Jumlah produk yang dijual menurun,
2.Pertumbuhan penampilan perusahaan juga menurun,
3. Terjadi perubahan yang diinginkan konsumen,
4. Kompetisi yang tajam, dan
5. Terlalu besar pengeluaran untuk penjualan.

Adapun pengelompokan fungsi pemasaran yaitu:
a.Fungsi-fungsi pertukaran
Fungsi pertukaran adalah semua tindakan yang dilakukan untuk memperlancar pemindahan hak milik atas barangdan jasa. Adapun fungsi pertukaran terdiri atas:
1) Fungsi penjualan, dan
2) Fungsi pembelian.
a. Fungsi-fungsi fisik
Fungsi fisik adalah semua tindakan atau perlakuan terhadap barang sehingga memperoleh kegunaa tempat dan waktu. Adapun fungsi fisik terdiri atas beberapa yaitu:
1) Fungsi penyimpanan
Fungsi penyimpanan diperlukan untuk menyimpan barang selama waktu tertentu, antara barang dihasilkan sampai dijual. Kadang- kadang, perlua ada pengolahan lebih lanjut terhadap barang tersebut.
2) Fungsi pengangkutan
Fungsi pengangkutan adalah perencanaan, seleksi, dan penyerahan semua alat pengangkutan dalam proses pengangkutan selama pemasaran.
a. Fungsi-fungsi fasilitas
Fungsi fasilitas adalah semua tindakan untuk menunjangkelancaran pelaksanaan fungsi-fungsi pertukaran dan fisik. Adapun fungsi fasilitas terdiri dari:
1) Fungsi standarisasi dan grading
Fungsi standaring dan grading adalah suatu ukuran atau penentuan mutu barang yang terdiri atas sejumlah perincian mengenai ukuran, warna, rupa, isi kimia, kekuatan bentuk, berat, isi bahan, kandungan air, kematangan rasa, atau kombinasi dari ukuran-ukuran tersebut.
2) Fungsi penanggungan resiko
Fungsi penanggunan resiko adalah segala akibat atau resiko yang ditimbulkan oleh adanya perubahan harga barang, kehilangan ,kebakaran, dan lain-lain.
3) Fungsi pembiayaan
Fungsi pembiayaan adalah penggunaan modal selama barang barang dalam proses pemasaran, untuk membantu pelaksanaan fungsi pertukaran dan fungsi fisik.
4) Fungsi keterangan pasar
Fungsi keterangan pasar meliputi pengumpulan, dan penilaian fakta, dan cermin konsumendalam masyarakat mengenai harga, jumlah,kualitas suplai stock, dan permintaan konsUmen, yang berasal dari tiap tingkat pasar pertu, tingkat pasar dan tempat.

3.2. Saluran dan Lembaga Tata Niaga
Saluran pemasaran dapat berbentuk secara sederhana dan dapat pula rumit sekali. Hal ini tergantung dari macam komoditi lembaga pemasaran dan sistem pasar. Sistem pasar yang memonopoli mempunyai saluran pemasaran yang relatif sederhana, sedangkan dibandingkan dengan sistem pasar yang lain. komoditi pertanian yang lebih cepat ke tangan konsumen dan yang tidak mungkin nilai ekonomi yang tinggi, biasanya mempunyai saluran pemasaran yang relatif sederhana.hal demikian tergantung dari macam komoditi lembaga pemasaran dan sistem pasar. Pemasaran ataumarketing padprinsipnya adalah aliran barang dari produsen kekonsumen.fungsi saluran pemasaran ini sangat penting ,khususnya dalam melihat tingkah harga di masing-masing lembaga pemasaran. Bentuk saluran pemasaran dapat Dilihat: Bentuk Saluran Pemasaran Kompleks
Fungsi yang dilakukan dan skala usaha. Misalnya pedagang pengumpul tugasnya adalah membeli barang secara dikumpulkan baik dari produsen atau pedagang perantara dengan skala yang relatif besar dibandingkan dengan skala usaha pedagang perantara. Begitu pula halnya dengan pedagang besar, mempunyai skalaskala usaha yang lebih besar daripada pedagang pengumpul. Dari hal diatas dapat kita simpulkan bahwa makin majunya tingkat pengetahuan produsen,lembaga pemasaran dan konsumen terhadap penguasaan informasi pasar, makin semakin rata distribusi keuntungan yang diterima.

3.3. Biaya, keuntungan, efisiensi, dan peranan tata niaga pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pemasaran. Biaya pemasaran meliputi biaya angkut, biaya pengeringan, pungutan restribusi dan lain-lain.besarnya biaya pemasaran berbeda antara satu dengan yang lainnya, perbedaan itu disebabkan:
1. Macam komoditi,
2. Lokasi pemasaran, dan
3. Macam lembaga pemasaran dan efektifitas pemasaran yang dilakukan.
Sedangkan selisih harga yang dibayarkan ke produsen dan harga yang diberikan oleh konsumen disebut keuntungan pemasaran atau marketing marjin.jarak yang mengantarkan produksi pertanian dari produsen kekonsumen menyebabkan terjadinya perbedaan besarnya keuntungan pemasaran. Begitu pula karena produsen tidak dapat bekerja sendiri untuk memasarkan produksinya diperlukan pihak lain atauembaga yang pemasaran lain untuk membantu memasarkan produksi pertanian yang dihasilkan. Jadi, harga ditingkat petani akan lebih rendah daripada harga ditingkat pedagang perantara, dan harga di pedagang perantara juga akan lebih rendah daripada ditingkat pedagang pengecer. Untuk lebih jelasnya , digambarkan kurva derived demand (permintaan yang disebabkan adanya perubahan harga di masing-masing tingkat lembaga) dan keuntungan pemasaran, akan bergerak ke kanan mengikuti perubahan yang terjadi.




DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2010.Fungsitataniaga..http://agrimaniax.blogspot.com/2010/05/fungsi-fungsi-pemasaran.html. Tanggal diakses 04 September 2011
kotler (1980),Ekonomi pemasaran dalam pertanian.Jakarta:yayasan obor Indonesia.
Wardani, Kristanti Wisnu Aji,2009.Komoditas pangan yang harus diimpor.Jakarta:PT.Raja Garafindo Persada.
KOMPAS edisi Senin, 24 Agustus 2009.Impor pangan.












BAB IV
KESIMPULAN
Dalam menjadi pelaku dalam kegiatan jual beli, pihak produsen harus menetapkan standar kualitas dari produknya tersebut, serta mampu menganalisa keadaan pasar yang ada serta mampu mengambil dan memanfaatkan peluang yang ada walau peluangnya begitu kecil.
Adapunyang perlu diketahui yaitu:
A. Arti dan fungsi tata niaga (pemasaran)
B. Saluran dan lembaga tata niaga
C. Biaya, keuntungan, efisiensi, dan peranan tata niaga (pemasaran)
D. Prospek pasar
Bila mekanisme pemasaran atau tataniaga berjalan baik, maka semua pihak yang terlibat akan diuntungkan. Oleh karena itu peranan lembaga pemasaran yang biasanya terdiri dari produsen, tengkulak, pedagang pengumpul, broker, eksportir, importir atau lainnya menjadi amat penting.

No comments:

Post a Comment